B. Mengembangkan
Budaya Kehidupan
Perintah ke – 5 : “Jangan Membunuh” dari dasafirman, membela hak manusia yang paling dasar yaitu hak atas hidup. Setiap orang harus menghargai dan membela kehidupannya sendiri atau kehidupan orang lain. Tak seorang pun boleh merampas Hak hidup karena hanya tuhanlah yang berkuasa atas hidup itu sendiri. Manusia hidup karena diciptakan dan kasihi Allah, maka hidup itu suci dan Nyawa manusia tidak boleh di remehkan.
Menjadi kewajiban kita bersama untuk memperjuangkan dan mengembangkan budaya kehidupan . Karena kita percaya bahwa hidup kita adalah anugerah Allah yang harus dipelihara dan dipertanggungjawabkan. Tindakan manusia yang merusak atau bahkan menghilangkan hidup manusia seperti , pembunuhan , aborsi , bunuh diri, pada dasarnya merupakan tindakan yang melawan kehendak Allah.
Untuk Dipahami
Karya yang besar tidak harus Selalu diawali dengan melakukan hal-hal yang besar . Hal inilah yang dilakukan oleh Bunda Teresa.
Semula mereka hanya melayani dua belas orang akhirnya dapat melayani ribuan orang. Bahkan 450 pusat pelayanan tersebar di seluruh dunia untuk melayani orang-orang miskin dan telantar. Ia membangun banyak rumah bagi mereka yang menderita, sekarat , dan di tolak oleh masyarakat, dari Kalkulta hingga kampung halamannya di Albania. Ia juga salah satu pionir yang membangun rumah bagi penderita AIDS.
Apa yang telah dilakukan Oleh Bunda Teresa Menunjukkan karya baktinya dalam membela kehidupan. Mereka yang sekarat, Menderita dan tak punya harapan , disapa , di sentuhnya dan didekapnya penuh belas kasih . Baginya nilai kehidupan sangatlah berharga , dibandingkan semua penghargaan yang bersifat duniawi.
Meneladani Sikap
dan Tindakan Yesus dalam Usaha Membela Kehidupan
Bacalah dengan perlahan-lahan dan renungkan kutipan Injil Matius 9 : 18-26 dan 12 : 9 – 15a berikut ini.
Untuk Dipahami
Selama Hidup-Nya , Yesus selalu menghargai dan menjunjung nilai-nilai kehidupan. Dalam Karya-Nya, Yesus selalu berkeliling untuk mengajar, Menyembuhkan orang sakit, mengusir setan dan membangkitkan orang mati. Hidup setiap orang bernilai sehingga tidak dapat di korbankan untuk kepentingan apapun dan oleh siapapun.inilah kiranya yang menjadi dasar pertimbangan, ketika Yesus membiarkan murid-murid-Nya memetik gandum pada hari Sabat karena kelaparan serta menyembuhkan serta menyembuhkan pada hari Sabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar